Wednesday, May 28, 2014

Cara Memasak Pengat Ikan Depik dari Aceh

Salah satu kuliner khas Gayo adalah penganan dari ikan depik. Jenis ikan langkañbahasa latinnya ëRasbora Tawarensisíñini hanya hidup dan terdapat di danau laut tawar, Aceh Tengah. Depik yang hanya berukuran sebesar telunjuk orang dewasa sering dimasak menjadi dedah depik kering, peyek depik dan pengat depik.

Pengat jenis kuliner gulai yang rasanya agak asam dan pedas. Bumbu masakannya tidak selangka ikannya, cukup bawang merah, cabai merah, kunyit dan asam sunti dan air jeruk nipis, semuanya digiling halus. Bumbu ini tidak ditumis dengan minyak sebagaimana memasak gulai ikan lainya, tapi dicampur dengar air dan depik sekalian, jangan lupa garam secukupnya.

Biar lebih enak, depik segar langsung diolah dan dibersikan kalau tidak lemak-lemak dari ikan depik akan keluar. Selanjutnya media masak biasanya kuali dari tanah, dan dimasak hingga kering hingga bumbunya agak mirip masakan pepes.

Kuliner yang satu ini khas masyarakat Gayo, masakan pengat tidak hanya dimasak dengan ikan depik, ikan bawal juga makyus.

Sebagai sumber protein utama warga sekitar Danau Laut Tawar, ikan depik dapat ditemukan setiap hari di pasar ikan kota Takengon. Karena ikan ini spesifik, maka harga jualnya relatif mahal, 1 liternya (250 gram) berharga Rp.30 ribu. Walaupun berharga mahal, ikan depik tetap laris manis dan selalu habis terjual. Para penjual ikan depik umumnya adalah kaum perempuan, sementara yang menjaringnya di danau adalah laki-laki.

Bagaimana cara menikmati ikan depik? Paling praktis adalah dengan menggorengnya, setelah dibubuhi jeruk nipis dan garam secukupnya. Sering juga ikan depik digoreng dengan baluran telor atau tepung terigu. Istimewanya, sisik dan sirip ikan depik tidak perlu dibersihkan, pertama karena ikannya kecil dan yang kedua rasa sisik dan siripnya cukup gurih. Ikan depik makin gurih jika diolah dalam keadaan sedang ada telurnya.

Cara mengolah ikan depik yang lebih maknyus adalah dengan cara “pengat.” Masyarakat di sekitar Danau Laut Tawar sering menyebutnya dengan depik pengat.

1. Sediakan 250 gram ikan depik yang sudah dicuci dan dibubuhi air asam (jeruk nipis) dan garam secukupnya. Biarkan sampai 15 menit, supaya air asam dan garam meresap dalam tubuh ikan tersebut.

2. Sediakan cabe merah 5 buah, tomat 2 buah, kunyit 1 buah, bawang merah 5 ulas. Kemudian, bahan-bahan itu digiling sampai halus.

3. Bumbu yang sudah dihaluskan itu dibalur dalam ikan depik yang telah diberi asam dan garam tadi. Bubuhkan air satu cangkir teh, lalu tambahkan lima tangkai buah empan (andaman) atau daun kemangi untuk menimbulkan efek harum.

4. Rebus menu depik pengat itu selama 30 menit atau sampai airnya mengering. Setelah airnya kering, menu depik pengat siap untuk dinikmati.

Mau mencoba? Boleh datang ke Takengon Aceh Tengah, atau dapat dipraktekkan dengan mengganti ikan depik dengan ikan air tawar lainnya. Rasakan sensasi depik pengat yang membuat kita ingin kembali lagi ke Takengon, apalagi nasinya berasal dari beras Kebayakan (beras putih dari dataran tinggi) yang harum dan pulen.

No comments:

Post a Comment